Jakarta  (ANTARA News) - Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) setelah terlibat pada Asian Games 2018 kali ini juga mendukung pelaksanaan Asian Para Games 2018 Jakarta, 6-13 Oktober dengan memberikan souvenir lagi bagi para peraih medali.

"Ini salah satu keterlibatan kami pada Asian Para Games. Kami ingin terus menebarkan virus bahwa kita semua sama," kata Direktur Utama Perum PNRI Djakfarudin Junus di Zona Inspirasi Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Menurut dia, souvenir berupa lagu ini hampir sama dengan yang diberikan kepada peraih medali Asian Games 2018 lalu yang merupakan lagu-lagu Indonesia yang dinyanyikan saat Asian Games 1962. Namun pada volume keempat ada perbedaan karena berupa lagu khusus untuk Asian Para Games 2018.

Selain Kita Semua Sama dari Glenn Fredly juga ada lagu resmi kejuaraan khusus atlet penyandang disabilitas yaitu Song of Victory, Sang Juara dari Naura feat Zizi, Dream High dari Sheryl Shenafia feat Claudia dan Bunga Rampai dari Potpourri.

Sedangkan volume satu hingga tiga berisi lagu-lagu yang diantaranya adalah Rasa Sayange, Sue Ora Jamu, Anging Mamiri, Nona Manis, Ala Tipang, Ina Ni Keke, Rayuan Pulau Kelapa, Potong Bebek Angsa hingga Halo-Halo Bandung.

"Selain persamaan dalam berkompetisi, kami juga ingin terus memupuk bahwa disabilitas juga mendapatkan hak sama dalam banyak hal. Seperti dalam kehidupan sosial bermasyarakat," kata Djakfarudin Junus menambahkan.

Pemberian simbolis souvenir dari PNRI kepada INAPGOC sebagai penyelanggara Asian Para Games 2018 terasa istimewa karena disaksikan langsung oleh Glenn Fredly serta ratusan penonton dan volunter yang sejak awal sudah menunggu di depan panggung hiburan Zona Inspirasi yang berada di Parkir Timur Gelora Bung Karno.

"Ini adalah momen yang tepat. Semoga souvenir ini bisa segera diberikan kepada penerima medali Asian Para Games 2018 untuk peserta dari 43 negara," kata Djakfarudin Junus menegaskan.

Sebagai salah satu perusahaan milik negara, apa yang dilakukan Perum PNRI adalah sebuah panggilan sejarah. Apalagi Asian Para Games 2018 merupakan hajatan besar yang untuk datang lagi ke Indonesia membutuhkan waktu lama.

"Kita punya Lokananta. Pada Asian Games 1962 membuat souvenir dengan menggunakan piringan hitam. Untuk saat ini kami siapkan dalam bentuk CD. Lagu didalamnya berasal dari Sabang hingga Merauke. Dan saat ini kami tambah khusus untuk Asian Para Games" kata pria penggemar kopi itu.

Baca juga: Syuci teringat instruksi pelatih untuk rebut medali emas
Baca juga: INAPGOC buka empat akses upacara penutupan
Baca juga: Pelatih puas dengan performa tim basket Indonesia

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018