Atlet asal Aceh itu langsung berlari ke arah tribun penonton, sesaat setelah dirinya dipastikan meraih medali. Teriakan menggema dari ribuan penonton yang hadir mengiringi suasana sukacita tersebut.
Sorak sorai penonton semakin bergemuruh saat Rasyidi menyelimutkan bendera merah putih ditubuhnya sambil sesekali membentangkan ke hadapan para pendukung.
"Indonesia.. Indonesia," teriak penonton.
Rasyidi sangat senang dengan kehadiran ribuan penonton yang mendukung dirinya serta atlet Indonesia lainnya yang bertanding pada hari ketujuh penyelenggaraan Asian Para Games 2018.
"Alhamdulillah saya senang karena masyarakat mau mendukung. Itu menambah semangat saya," ujar Rasyidi saat ditemui usai pertandingan.
Jalannya pertandingan berlangsung cukup menarik. Dari enam kali percobaan, Rasyidi berhasil mencatatkan lompatan terbaik sejauh 6.05 meter. Lompatannya itu hanya kalah dari atlet Srilanka Maththaka Gamage Nuwan Indika yang mencatatkan lompatan terbaik 6.09 meter (medali perak), dan atlet Malaysia Eddy Bernard dengan lompatan terbaiknya sejauh 6.30 (medali emas).
Rasyidi mengatakan pada awalnya dia menargetkan untuk meraih medali emas. Atlet yang sudah menekuni cabang olahraga lompat jauh sejak 2005 itu sempat optimis setelah melihat catatan lompatan dari atlet-atlet lainnya yang diyakini dapat dia lampaui.
Namun kenyataannya pada saat pertandingan, atlet Srilanka dan Malaysia mampu mencatatkan lompatan yang lebih baik darinya. Rasyidi pun harus puas menempati posisi ketiga
Meski gagal memenuhi target emas, Rasyidi mengaku tetap bersyukur karena telah berhasil menyumbangkan tambahan medali untuk Merah Putih.
"Alhamdulillah saya dapat medali, walaupun perunggu tapi saya tetap bersyukur," akunya.
Dengan hasil tersebut, untuk sementara cabang olahraga atletik telah mengumpulkan sebanyak 6 medali emas, 13 medali perak, dan 8 medali perunggu.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018