Indonesia, dalam pertandingan Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Jakarta, mendapatkan tambahan medali sebanyak sembilan medali emas, sembilan medali perak, dan sembilan medali perunggu.
Lima dari sembilan medali emas diperoleh dari cabang catur yaitu Edy Suryanto pada nomor B1 putra individu, Tati Karhati pada nomor B1 putri individu, B1 tim putra, B1 tim putri, dan B2/B3 tim putra.
Cabang catur juga mempersembahkan dua medali perak. Tim putra P1 dan Gayuh Satrio pada nomor B2/B3 putra individu masing-masing persembahkan satu perak.
Pecatur Carsidi, tim putri B2/B3, dan tim putri P1 menambah kontribusi tiga medali perunggu bagi kontingen Indonesia.
Cabang para-balap sepeda menambah perolehan satu medali emas dan dua medali perak pada Jumat. Atlet Muhammad Fadli Immamuddin meraih emas pada nomor individual pursuit 4.000 meter putra C4. Sedangkan dua medali perak dipersembahkan Saipul Anwar pada nomor individual pursuit 3.000 meter putra C3 dan Sufyan Saori pada nomor individual pursuit 4.000 meter putra C5.
Tim lawnbowl menambah koleksi satu medali emas, satu medali, dan dua medali perunggu. Pasangan campuran Julia Verawati/Kacung merebut emas pada nomor beregu campuran B2. Sedangkan pasangan Euis Rahayu Efendi/Suwondo meraih medali perak nomor beregu campuran B4.
Pasangan Melia Windasari/I Wayan Damai pada nomor beregu campuran B6 dan Sriyanti/Sukirman pada nomor beregu campuran B7 masing-masing menyumbang medali perunggu.
Setelah sukses menggebrak Istora Senayan pada Minggu (7/10), atlet-atlet bulu tangkis NPC Indonesia kembali merebut medali yaitu satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Pasangan putri Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah Sukohandoko meraih emas pada nomor ganda putri SL4.
Medali perak dipersembahkan Leani Ratri Oktila pada nomor tunggal SL4 putri. Sedangkan medali perunggu diraih Khalimatus Sadiyah Sukohandoko pada nomor tunggal putri SL4.
Para-atletik menyumbang tiga medali yaitu satu perak dan dua perunggu. Medali perak diraih Jaenal Aripin pada nomor lari 200 meter putra T54. Rasyidi pada nomor lompat jauh putra T44, T62/64 mempersembahkan medali perunggu.
Demikian pula medali perunggu cabang para-atletik yang dipersembahkan oleh tim estafet lari 4x100 meter campuran yang terdiri dari Putri Aulia, Karisma Evi Tiarani, Sapto Yogo Purnomo, dan Jaenal Aripin.
Sebagaimana bulu tangkis, tim akuatik juga memboyong masing-masing satu emas, satu perak, dan satu perunggu pada perlombaan hari ketujuh. Indriani Syuci meraih emas pada nomor renang 200 meter gaya ganti putri SM14.
Jendi Pangabean melengkapi koleksinya dengan meraih medali perak pada nomor renang 100 meter gaya kupu-kupu putra S9. Kemudian, Tangkilisan Steven Sualang merebut medali perunggu pada nomor renang 100 meter gaya punggung S10.
Cabang tenis meja meraih satu medali perak sebagai tambahan pada pertandingan Jumat. Tim putri yang terdiri dari Ana Widyasari dan Lola Amalia meraih perak pada nomor tim putri TT 11.
"Kami memberikan penghormati setinggi-tingginya kepada para atlet, pelatih, dan ofisial yang telah berjuang dalam Asian Para Games 2018. Target kita meleset, tapi meleset ke atas," kata Menpora.
Hasil kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018, menurut Menpora, merupakan wujud dukungan masyarakat Indonesia, sukarelawan, penerjemah, psikolog, pendamping, serta pelatih.
"Total perolehan medali itu merupakan sejarah bagi Indonesia. Pada Asian Para Games di Guangzhou, China, pada 2010, Indonesia meraih satu medali emas, lima medali perak, dan lima medali perunggu. Pada 2014 di Incheon, Korea Selatan, kontingen Indonesia meraih sembilan medali emas, 11 medali perak, dan 18 medali perunggu," kata Menpora.
Kontingen Indonesia semula menargetkan perolehan 17 medali emas untuk mencapai target tujuh besar Asia dalam Asian Para Games 2018.
(T.I026/
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018