"Banyuwangi sangat bersemangat menyambut pawai obor Asian Games ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan panitia Asian Games (INASGOC) yang telah memilih Banyuwangi sebagai daerah yang dilintasi pawai obor.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Anas turut menjadi pembawa obor di garis awal atau start dan garis akhir. Pawai obor ini diawali dari Paltuding, Ijen Banyuwangi, untuk kemudian dibawa menuju garis awal di Stadion Diponegoro lalu finis di pendopo.
Saat di stadion, Bupati Anas langsung menyambut obor yang dibawa Maskur, atlet sepeda Banyuwangi Road Cycle Community, kemudian obor diserahterimakan ke Ahmad Zulkarnaen, seorang difabel yang berprofesi sebagai fotografer.
Saat pawai mendekati garis finis akhir di Pendopo, Bupati Anas kembali menyambut obor Asian Games yang dibawa Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, yang menjadi pelari terakhir dari 10 pelari pembawa obor keliling kota secara estafet dari Stadion Diponegoro. Berikutnya, mereka bersama-sama membawa obor ke atas panggung untuk dinyalakan di tungku api dan bersemayam satu malam di halaman pendopo.
Sementara itu, beragam atraksi seni mulai tari Gandrung, Barong, Kuntulan dan Banyuwangi Ethno Carnival mengiringi pawai obor pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.
"Kami menyiapkan beragam atraksi seni sebagai bentuk kebanggaan daerah dalam menyambut Asian Games, sekaligus menjadikan momen untuk promosi wisata," katanya.
Tak hanya di lapangan, kata dia, di dunia maya warganet Banyuwangi sendiri sangat antusias menyambut pawai api abadi ini. Bahkan tagar #BanyuwangisambutAG2018 dan #OborAG18Ijen menjadi "trending topic" teratas di media sosial selama beberapa jam pada Jumat dan Minggu.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018