Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian RI menangkap hampir 2.000 orang dan menahan 700 di antaranya selama menggelar Operasi Cipta Kondisi untuk mengamankan pergelaran Asian Games 2018.

"Kejahatan konvensional, seperti copet, jambret, begal, dan lain sebagainya telah kami tangani dalam Operasi Cipta Kondisi. Sebanyak hampir 2.000 orang kami tangkap, dan 700 orang ditahan," ujar Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian kepada pers di Jakarta,Senin.

Menurut Tito pihaknya telah memetakan jaringan kriminal di empat venue demi keamanan Asian Games, yaitu di Jakarta, Sumatera Selatan, Banten dan Jawa Barat.

Selain Operasi Cipta Kondisi, Polri juga mengerahkan pos pengamanan dan pos gabungan untuk menyambut acara olahraga yang akan digelar 18 Agustus-2 September mendatang itu.

"Pos pengamanan juga pusat komando atau command center di Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Selatan akan diwakili oleh Polri, TNI, dan semua stakeholder," kata Tito.

Lanjutnya, pos gabungan itu dibuat untuk menangani semua hal yang bersifat gawat darurat, seperti kesehatan, kebakaran, SAR, dan bencana alam.

Baca juga: Gubernur DKI pastikan kawasan GBK bersih dan rapi

Baca juga: DKI sediakan pojok baca selama Asian Games


Nanti akan dipasang lebih dari 600 kamera pengawas (CCTV) di venue, wisma atlet, dan daerah umum di Palembang, ujar Tito.

"Sedangkan pos di Senayan, Jakarta, akan dibekali oleh lebih kurang 60 CCTV," tukasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI dan Kepala Polri melakukan rapat persiapan pengamanan Asian Games di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Senin pagi.

Tito menegaskan bahwa rapat tersebut adalah rapat besar dan terakhir sebelum pihak polisi dan TNI mengeksekusi rencana operasinya pada Asian Games, 18 Agustus mendatang.

Baca juga: Velodrome Rawamangun dipastikan siap digunakan

Baca juga: Bappenas harapkan optimalisasi "venue" pasca Asian Games

Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018