Bekasi, (ANTARA News) - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, menggelar simulasi pengamanan jalannya pertandingan sepak bola putra Asian Games 2018 di sekitar Stadion Patrit Chandrabaga, Sabtu.

"Ada beberapa skenario yang kita siapkan untuk pengamanan pelaksanaan Asian Games di Kota Bekasi yang hari ini kita simulasikan kegiatannya," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Bekasi.

Simulasi pengamanan dilaksanakan dengan kondisi riil di lapangan mulai dari skenario hambatan di perlintasan jalan menuju stadion, penanganan kasus terburuk di stadion hingga pengawalan pemain dan penonton.

Sekitar 1.000 polisi di stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi memperagakan proses pengawalan atlet berikut ofisial dari penginapan mereka di hotel menuju stadion.

Petugas kepolisian nampak mengawal ketat perjalanan atlet di sekitar Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan hingga memasuki area stadion.

Polisi juga menampilkan pengamanan antrean penukaran tiket online dan pengambilan tiket di lingkungan stadion.

"Pengamanan penonton yang tidak memiliki tiket di luar stadion, pengamanan di dalam stadion dan lainnya sudah kita anisipasi segala kemungkinannya," katanya.

Menurut dia, polisi akan bertindak tegas terhadap penonton yang datang tidak membawa tiket atau surat undangan untuk mengantisipasi aksi pembobolan gerbang masuk oleh oknum suporter.

"Kami tiadakan agenda nonton bareng melalui layar lebar seperti Liga 1 kemarin. Kami akan giring penonton tak bertiket untuk menyaksikan jalannya pertandingan melalui siaran langsung di televisi," katanya.

Simulasi yang juga disaksikan Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah beserta jajaran dan panitia penyelenggara INASGOC itu juga menampilkan pengamanan stadion dari ancaman terorisme.

"Secara umum kami sudah siap dengan segala risiko yang muncul. Kepolisian dan sejumlah aparat gabungan siap mengawal jalannya Asian Games ini dengan optimal," katanya.

(T.KR-AFR/B/A020/C/A020)

Baca juga: Polri jelaskan empat prioritas pengamanan Asian Games
 

Pewarta:
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2018