Bandarlampung (ANTARA News) - Salah satu legenda olahraga nasional Indonesia yang juga olimpian asal Indonesia, Dedeh Erawati, mengharapkan acara kirab obor Asian Games adalah untuk mendukung para atlet yang akan berjuang membela Merah Putih di Asian Games 2018.

"Semoga saja kirab obor ini bertujuan untuk mendukung atlet. Karena yang berjuang di lapangan nanti itu para atlet," kata Dedeh saat dihubungi Antara di Bandarlampung, Rabu malam.

Dedeh yang menjadi salah satu pembawa obor Asian Games di Bandarlampung itu, mengungkapkan hal tersebut setelah dirinya merasa acara pawai obor untuk menyambut Asian Games 2018 yang pada hari ini dihelat di Bandarlampung, terlalu terfokus pada obor dan para pejabat yang turut serta.

Padahal, lanjutnya, salah satu tujuan diadakannya kirab obor adalah sebagai bentuk dukungan kepada para atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018, namun, para atlet yang berlari membawa obor justru kurang mendapat perhatian dari masyarakat.

"Tadi sepertinya kirab obor hanya fokus ke obor dan para pejabat yang hadir. Para pelari yang mengantarkan obor hanya sebagai perantara. Padahal, mereka merupakan simbol dari sakralnya acara ini," ucap peraih tiga medali emas SEA Games tersebut.

"Bahkan saya sempat mendengar ada pewarta foto yang berteriak 'yang mau difoto itu obornya, bukan atletnya'. Semoga hal ini tidak terulang. Semoga dukungan masyarakat untuk Asian Games ini betul-betul dari hati agar menjadi energi untuk para atlet saat di lapangan," tuturnya.

Kendati demikian, mantan pelari wanita nomor 100 meter tersebut mengaku bangga bisa jadi bagian dari kirab obor Asian Games 2018 di Bandarlampung yang diselenggarakan Rabu (8/8) tersebut dengan membawa api abadi dari jalan Raden Inten menuju Tugu Adipura atau Tugu Gajah yang menjadi titik terakhir.

"Walau ada 'ceritanya', adalah satu kebanggaan untuk saya bisa menjadi salah satu atlet yang dipercaya membawa obor dan di Bandarlampung masyarakatnya juga antusias di sepanjang jalan menyambut rombongan," kata Dedeh menambahkan.

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018