Palembang (ANTARA News) - Tim menembak Indonesia kini fokus memperbaiki mental bertanding untuk laga selanjutnya setelah gagal melaju ke final pada dua nomor yang dipertandingkan, Minggu.
"Kami akan arahkan jangan terlalu banyak tekanan saat bertanding," kata pelatih menembak Indonesia, Ketut Sudiana di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.
Tim tuan rumah terseok di babak kualifikasi pada dua nomor bergengsi ganda campuran, yakni 10 meter air rifle dan 10 meter air pistol. Pada nomor 10 meter air pistol, petembak Indonesia berada pada peringkat 18 dari 27 negara kontestan. Duet Talitha Judith Almira dan Deny Pratama, hanya mengumpulkan 741 poin.
Sebelumnya, pada nomor 10 meter air rifle, Indonesia yang menurunkan petembak Monica Daryanti dan M. Naufal Mahardika, mendapat 821,1 poin. Meski begitu, mereka masih bisa menembus 10 besar karena bertengger di peringkat ke-9.
"Anak-anak tertekan di pertandingan," kata pelatih air rifle tim Indonesia, Ketut Sudiana.
Pada pertandingan pada Senin (20/8), diharapkan mental bertanding dan psikologis petembak Indonesia bisa lebih baik untuk mengeluarkan kemampuan maksimal di nomor 10 meter air rifle individual putra dan putri.
Namun, perjuangan meraih emas tidaklah mudah. Akan ada masing-masing 58 atlet yang saling bersaing pada nomor 10 meter air rifle putra dan putri. Persaingan juga akan sengit dari petembak andalan seperti China, Korea Selatan, India dan Chinese Taipei.
Pada nomor untuk putri, Indonesia akan menurunkan petembak Puspa Fidela Dewi dan Monica Daryanti. Sedangkan, pada nomor putra akan menurunkan Min Mahardika dan Fathur Gustafian.
Selain itu, pada Senin besok juga akan ada final pada nomor trap putra dan putri. Namun, pada nomor trap putra, petembak Indonesia Slamet Riadi dan Sholeh Bagus Aristyawan pada kualifikasi hari pertama berada jauh di peringkat 29 dan 30.
Kondisi hampir serupa juga terjadi pada nomor trap putri, karena petembak Sylvia Silimang dan Sarmunah berada pada peringkat 23 dan 24.
Padahal, menembak sebenarnya adalah cabang olahraga yang bisa jadi lumbung emas karena ada 20 medali emas yang diperebutkan.
Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2018