Subang, Jawa Barat (ANTARA News) - Pebalap sepeda nasional Khoiful Mukhib mempersembahkan medali emas yang diraihnya pada balap sepeda downhill Asian Games 2018 salah satunya kepada anaknya yang berumur delapan bulan di kandungan istrinya.

"Emas ini pertama untuk negara, pelatih sama istri dan anak saya yang masih di kandungan," kata Mukhib usai menjuarai balapan disiplin downhill di Subang, Senin.

Khoiful Mukhib, yang mendapat emas balap sepeda downhill putra, menyelesaikan balapan dengan waktu 2 menit 16,687 detik mengungguli pebalap unggulan lainya dari Chinese Taipe Shengshan Chian, yang finis lebih lambat 1,497 detik dari catatan waktu Mukhib.

Sedangkan medali perunggu disiplin downhill putra diraih pebalap Thailand Seubsakun Sukchanya dengan waktu 2 menit 18,449 detik.   

"Latihan keras kemarin-kemarin terbayarkan dengan hasil ini," kata Mukhib yang bangga dengan emas pertamanya di ajang Asian Games tersebut.

Mukhib, yang menikah pada 2016 dan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya,  juga akan menerima bonus, sesuai yang dijanjikan, dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar Rp1,5 miliar dan Rp1 miliar dari Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) karena meraih medali emas di Asian Games.

Demikian pula Tiara Andini Prastika yang berhasil mengamankan medali emas di disiplin downhill putri.

"Ya rencananya buat ke depan saja," kata Mukhib ketika ditanya akan diapakan bonus tersebut.

Satu lagi tambahan medali perunggu dipersembahkan oleh Nining Purwaningsih setelah finis ketiga dengan catatan waktu 2 menit 42,664 detik, selisih tipis dari pebalap Thailand Vipavee Deekaballes (2 menit 42,654 detik).

Mukhib, didampingi Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari, dan Tiara serta tim pelatih pun menerima telepon dari Presiden Joko Widodo yang memberi ucapan selamat atas prestasi mereka karena meraih medali emas dan perunggu di disiplin downhill.

Baca juga: Indonesia perkasa dengan dua emas downhill
Baca juga: Menpora berikan bonus Rp1,5 miliar kepada peraih medali emas pertama Indonesia

 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018