"Sampai saat ini tidak ada satu pun komplain tentang waktu yang kita tempuh dari penginapan khususnya wisma atlet menuju arena-arena pertandingan. Perjalanan relatif sekitar 30 menit," kata Wakil Direktur Departemen Transportasi INASGOC Sudjianto Adji dalam jumpa pers di Pusat Layanan Media (MPC) Asian Games di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis.
Adji mengatakan perjalanan para atlet peserta Asian Games ke-18 dari Wisma Atlet Kemayoran menuju kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta sekitar 23-27 menit.
Sedangkan perjalanan para atlet dari Wisma Atlet Kemayoran menuju sejumlah arena pertandingan di luar kawasan GBK seperti GOR POPKI Cibubur, Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan lapangan golf Pondok Indah, sekitar 30-33 menit.
Pengaturan perjalanan para atlet peserta Asian Games 2018 di Wisma Atlet Kemayoran menjadi tanggung jawab Walikota Wisma Atlet Kemayoran Yuni Kartika.
Yuni mengatakan tugasnya sebagai wali kota Wisma Kemayoran adalah mengatur kamar serta transportasi atlet dan ofisial perserta Asian Games 2018, termasuk ketika ada perubahan kedatangan dan kepulangan ke negara masing-masing peserta.
"Kami harus cermat untuk mengatur jadwal kehadiran mereka di sini yang seringkali berubah-ubah, termasuk karena ada kendala dalam penerbangan mereka," kata mantan atlet bulu tangkis tunggal putri.
Sementara, Deputi I Bidang Olahraga INASGOC Harry Warganegara meminta para peserta, atlet dan ofisial, agar menggunakan moda transportasi yang aman dan selalu mencatat data perjalanan mereka.
"Kami mendapatkan laporan ada atlet dan ofisial yang ditipu sama supir taksi. Mereka diminta membayar harga 10 kali lipat dari harga sewajarnya. Kami menyayangkan karena mereka tidak mencatat nomor telepon taksi yang digunakan," kata Harry.
INASGOC, menurut Harry, tidak dapat melakukan investigasi lebih lanjut terhadap supir-supir taksi yang telah menaikkan tarif hingga 10 kali lipat kepada para peserta Asian Games ke-18 itu karena tidak mempunyai data. ***4***
(T.I026/
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2018