Kepala BPOM RI, Penny K Lukito mengatakan dalam siaran pers, bahwa kegiatan penempelan stiker ini merupakan kerja sama Kementerian Kesehatan, BPOM RI dan dinas kesehatan sebagai upaya untuk menjamin keamanan penyajian dan bahan baku pangan menjelang digelarnya ajang Asian Games 2018.
Stiker ini hanya diberikan kepada para pelaku usaha kuliner yang telah lulus pemeriksaan BPOM.
"Stikerisasi sarana penjualan pangan ini merupakan penanda bahwa pelaku usaha yang bersangkutan telah dibina dan produknya dinyatakan memenuhi ketentuan cara produk pangan olahan yang Baik (CPPOB)," kata Kepala BPOM RI.
Stiker diharapkan dapat menjadi pegangan bagi masyarakat untuk memilih makanan yang aman dan diolah secara baik sesuai standar keamanan pangan.
"Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih pangan. Belilah pangan dalam kondisi baik di tempat yang terjamin kebersihannya. Hindari pangan yang mengandung bahan berbahaya, terlalu kenyal, berwarna mencolok, dan cenderung berpendar. Jangan membeli pangan yang dibungkus menggunakan kertas bertinta karena mengandung logam berat yang berbahaya bagi kesehatan," kata Penny.
Ia mengatakan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta juga telah mengoperasikan mobil laboratorium keliling di Gelora Bung Karno, Kemayoran dan Wisma Atlet dan melakukan penyuluhan terhadap 40 penjual makanan di Gelora Bung Karno serta memastikan penerapan food security (keamanan pangan) di beberapa hotel yang menjadi penginapan atlet dan ofisial Asian Games.
Sementara terkait masih ditemukannya makanan yang mengandung bahan berbahaya, Penny juga mengimbau seluruh pelaku usaha pangan untuk memproduksi pangan yang aman dan bermutu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: BPOM pastikan keamanan pangan saat Asian Games
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018