"Bonus peraih medali emas sebesar itu, merupakan tertinggi sepanjang sejarah Asian Games," ujarnya ditemui usai berziarah ke makam saudaranya di Kudus, Rabu.
Untuk peraih medali peraknya, kata dia, masih seperti ijon, jadi yang menentukan klasemen adalah emas.
Oleh karena itu, lanjut dia, medali emas yang harus dijadikan motivasi semua atlet untuk bisa meraihnya.
Dengan raihan medali emas, katanya, atlet akan mendapatkan bonus terbesar.
Terkait dengan uang saku, lanjut dia, merupakan sesuatu yang dilakukan dan ditepati sejak beberapa tahun yang lalu.
Hal tersebut, katanya, sudah dilakukan di ajang Sea Games Kualalumpur, Sea Games Singapura dan Olimpiade Brasil.
"Jadi tidak ada istilah janji. Kami menepati semuanya, termasuk uang saku dan demikian halnya di Asian Games ini juga akan ditepati," ujarnya.
Ia menegaskan sepanjang tahun 2017-2018 beres semua dan tidak ada istilah keterlambatan.
Dengan adanya bonus besar tersebut, para atlet diharapkan terpacu untuk berprestasi dalam mengharumkan nama bangsa.
Adapun target prestasi pada Asian Games 2018, kata Nahrawi, menargetkan masuk sepuluh besar.
"Jika dikonversikan dengan medali emas, maka berkisar 16-an medali," ujarnya.
Pada ajang Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang yang akan digelar pada 18 Agustus-2 September 2018 bakal diikuti 45 negara dan akan mempertandingkan 463 nomor event dari 40 cabang olahraga.
Untuk kesiapan tempat digelarnya ajang Asian Games 2018, dipastikan siap karena saat ini hanya tahap penyelesaian akhir.
Ia juga menyayangkan adanya perusakan kursi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
"Informasi terbaru, sudah dipasang kembali. Seharusnya semua pihak menjaganya bukannya merusak karena Indonesia menjadi tuan rumah ajang Asian Games 2018," ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018