Kemenangan Thailand diraih lewat laga yang berjalan cukup keras, diwarnai lima foul out dan 10 team fouls untuk kedua tim.
Bahkan center Mongolia Bolortulga Purevjav tak sampai bermain hingga kuarter ketiga berakhir untuk diusir dari lapangan oleh wasit, pada sisa waktu 5 menit 57 detik kuarter ketiga.
Selain Purevjav, dua penggawa Mongolia lain juga diusir dari lapangan yakni guard Bilguun Battuvshin serta center Ochirbat Otgonbayar, sementara dari pihak Thailand duo forward Patiphan Klahan dan Arnat Phuangla.
Tingginya tensi fisik pertandingan tersebut bahkan membuat dua pemain didera cedera yakni Nakorn Jaisanuk dan Chitchai Ananti.
Beruntung bagi Thailand mereka tetap berhasil memetik kemenangan disokong raihan double-double 18 poin dan 10 rebound dari Klahan, 13 poin Ananti serta 11 poin Tawathcai Suktub.
Di kubu Mongolia, dua penggawa mereka mencapai double-double yakni Sanchir Tungalag dan Battuvshin, masing-masing lewat 25 poin dan 13 rebound serta 24 poin dan 10 rebound.
Thailand yang sempat unggul jauh 26-14 kuarter pertama hampir terkejar oleh Mongolia yang mencetak 29 poin tambahan di kuarter kedua. Beruntung 19 poin yang diraih Klahan dkk sukses menjaga keunggulan 45-43 atas Mongolia.
Mongolia sempat membalikkan keadaan demi unggul 47-45 saat tembakan dua angka Batbayar Narangerel menemui sasaran di sisa waktu 8 menit 44 detik kuarter ketiga.
Thailand menjawabnya dengan rentetan sembilan poin tanpa balas demi merestorasi keunggulan 54-47 di sisa waktu 7 menit 2 detik kuarter ketiga, yang akhirnya ditutup dalam kedudukan unggul 68-62 atas Mongolia.
Baca juga: Bangkit dari ketertinggalan, basket putra Chinese Taipei taklukkan Jepang
Thailand seolah akan menang mudah ketika separuh kuarter pamungkas meraih skor 12-5 demi memperlebar jarak menjadi 80-67, namun Mongolia bangkit dan merangsek mendekati raihan poin lawannya.
Thailand bahkan harus menahan napas ketika Tungalag menceploskan sebuah lay up mengakhiri serangan fast break di sisa waktu 6 detik.
Ketegangan yang melanda para pemain Thailand bahkan membuat Sorot Suthonsiri gagal meraih poin dari kesempatan dua tembakan bebas yang dimilikinya di pengujung laga.
Bahkan, Tungalag berhasil mengamankan bola rebound, sayangnya tembakan tiga angka Munkhtuvshin Davaadorj tepat pada saat bel tanda laga usai berbunyi tak ditolak oleh ring, dan Mongolia harus mengakui kekalahan 86-87 di tangan Thailand.
Untuk laga selanjutnya, Mongolia lebih dulu tampil menghadapi juara bertahan Korea Selatan pada Kamis (16/8), sedangkan Thailand baru kembali melantai pada Senin (20/8) melawan tuan rumah Indonesia.
Baca juga: Bola basket - Korsel lawan berat, tetapi Indonesia bisa mengejutkan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018