Jakarta (ANTARA News) - Indonesia lolos ke perempat final bola basket putra Asian Games 2018 meski menelan kekalahan 69-74 dari Mongolia di laga pamungkas penyisihan Grup A di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu.

Kekalahan dengan selisih skor lima poin itu melebihi syarat ambang batas selisih kekalahan Indonesia agar tetap menempati peringkat kedua klasemen akhir Grup A dan lolos ke perempat final.

Pasalnya, dari tiga tim yang memiliki total poin setara 4 poin, Indonesia memiliki selisih skor terbaik yakni surplus 7 poin, dibandingkan Mongolia surplus 4 poin serta Thailand defisit 11 poin.

Kapten Mongolia, Sanchir Tungalag jadi penampil terbaik dalam kemenangan timnya lewat double-double 28 poin dan 10 rebound, diikuti double-double 12 poin dan 11 rebound milik Bolortulga Purevjav.

Sedangkan menara tim Mongolia, Bilguun Battuvshin, yang belakangan terkena foul out di kuarter ketiga, "hanya" menyumbangkan 17 poin dan 6 rebound.

Di kubu Indonesia, dua pemain juga meraih double-double, yakni Valentino Wuwungan dan Jamarr Johnson, masing-masing lewat 15 poin dan 10 rebound serta 11 poin dan 15 rebound.

Kapten Indonesia, Arki Dikania Wisnu, juga tampil baik dengan 15 poin dan 5 rebound meski kemudian terkena foul out di kuarter keempat.

Berkat hasil tersebut, Indonesia lolos ke perempat final mendampingi jawara Grup A Korea Selatan.

Di rangkaian pertandingan perempat final yang berlangsung pada Senin (27/8), Indonesia akan meladeni jawara Grup D China dan Korsel bertemu runner-up Grup D Filipina.

Baca juga: Kalahkan Qatar, Chinese Taipei lolos ke perempat final bersama Jepang

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup C basket putra, Chinese Taipei sapu bersih


Kuarter pertama seolah menjadi ajang pembuktian dua pemain Indonesia yang tampil tak cukup signifikan bagi tim di dua laga sebelumnya, yakni Arki dan Sandy Febiansyakh yang masing-masing menyumbangkan 6 poin untuk Indonesia yang sementara unggul 18-14 atas Mongolia.

Namun, ajang pembuktian itu rupanya tak bertahan lama, pasalnya Mongolia berhasil berbalik unggul 23-22 lewat tembakan tripoin Tungalag di sisa waktu 7 menit 40 detik.

Kenyataan Mongolia berbalik unggul rupanya membuat para pemain Indonesia seolah menderita gegar otak, mereka lupa cara mencetak poin hingga membiarkan lawan kian memperjauh jarak keunggulan menjadi 38-27.

Selepas turun minum, Indonesia memasuki kuarter ketiga dengan pendekatan yang tak jauh berbeda, dan Mongolia melenggang demi melebarkan jarak keunggulan menjadi 55-37 di sisa waktu 2 menit 21 detik kuarter ketiga.

Kendati demikian, Indonesia mendapat keuntungan saat Battuvshin terkena foul out saat menghalangi upaya Arki mencetak angka. Meski Arki tak berhasil mencetak angka tambahan dari kesempatan lemparan bebas, hilangnya Battuvshin dari atas lapangan memberikan keringanan untuk beban Indonesia.

Sebuah tembakan tripoin buzzer-beater Arki menutup kuarter ketiga dalam skor 50-59, Indonesia masih tertinggal dari Mongolia.

Kuarter keempat kian memanas, beruntung Indonesia berhasil memangkas jarak kekalahan hanya selisih lima poin saja, melampaui ambang batas kelolosan mereka dari Grup A.

Kelolosan Indonesia tidak lepas dari keputusan wasit yang memberikan tiga lemparan bebas di pengujung laga, satu di antaranya sukses diceploskan Valentino menjadi poin.

Baca juga: Iran menangi pertandingan tunggal Grup B basket putra

Baca juga: Hasil dan klasemen Grup B, grup terminimalis di basket putra

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018