Jakarta (ANTARA News) - Peraih medali emas Asian Games 2018 dari cabang olahraga taekwondo Defia Rosmaniar berharap prestasinya bisa menginspirasi generasi muda untuk berbuat yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa Indonesia.

"Ayo terus berprestasi, tingkatkan jiwa patriotisme, jauhkan hal-hal negatif yang akan membuat kekacauan di negeri tercinta ini," kata Defia dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dara kelahiran Bogor, Jawa Barat, 25 Mei 1995 ini mengaku untuk meraih medali emas dalam Asian Games 2018 bukan hal mudah.

"Butuh perjuangan keras dan pengorbanan," kata peraih medali emas taekwondo kelas poomsae putri perorangan ini.

Baca juga: Pengorbanan dan Tanggung jawab Defia membuahkan emas

Tidak hanya harus bisa mengalahkan lawan dari babak awal sampai final, perjuangan sudah sejak masa-masa persiapan, termasuk latihan teknik dan fisik 6,5 jam per hari di training camp Pelatnas Taekwondo Asian Games 2018 di Korea Selatan.

Saat sedang berlatih di Negeri Ginseng inilah Defia menerima kabar duka, ayah yang selalu mendukungnya menjadi atlet taekwondo meninggal dunia.

Meski hanya mendapatkan izin pulang tiga hari, mahasiswi semester lima Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Jakarta ini tidak larut dalam duka. Meninggalnya sang ayah justru memicunya berlatih lebih keras.

Baca juga: Defia Rosmaniar persembahkan medali emas untuk ayah

Disaksikan Presiden Joko Widodo dan juga ibu dan adik-adiknya di pinggir gelanggang, pada final, Minggu (19/8), Defia tampil sempurna saat mengalahkan atlet Iran Marjan Salahshouri. Medali emas pertama untuk Indonesia.

"Bangga banget. Ini tidak sekadar bangga meraih prestasi, tapi bangga bisa memberikan hadiah terbaik bangsa bangsa Indonesia dan keluarga," katanya. 

"Apalagi medali saya dikalungkan oleh Presiden Jokowi. Itu adalah penghargaan luar biasa bagi saya," tambah Defia.

Baca juga: Presiden Jokowi kalungkan langsung emas pertama Indonesia kepada Defia
Baca juga: Defia terima hadiah apartemen dari Pemkot Bogor

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018