Jakarta (ANTARA News) - Tim balap sepeda China merajai nomor balapan track team sprint Asian Games 2018 yang digelar di arena Velodrome, Jakarta, Senin, dengan merebut dua emas di nomor putra dan putri.

Tim putra China yang diperkuat Jianxin Li/Chao Xu/Yu Zhou melahap balapan sejauh tiga lap itu dengan waktu 44,160 detik untuk mengamankan medali emas.

Sementara di tempat kedua adalah tim Malaysia yang harus puas dengan medali perak setelah finis dengan catatan waktu 44,598 detik.

Medali perunggu team sprint putra diraih oleh Jepang yang mengalahkan Korsel di babak final memperebutkan tempat ketiga.

Di team sprint putri China yang diperkuat Junhong Lin/Tianshi Zhong mengalahkan Hong Kong yang menurunkan Yin Yin Li/Wing Yu Ma, dengan waktu 33,118 detik di balapan sepanjang dua lap itu.

Sedangkan medali perunggu diraih oleh tim putri Korea Selatan yang mengalahkan Jepang di babak final perebutan tempat ketiga.

Tim balap sepeda track Indonesia yang turun di tiga disiplin, yaitu team sprint putri, team sprint putra dan team pursuit putra, gagal lolos babak kualifikasi pada hari itu.

Elga Kharisma Novanda/Crismonita Dwi yang diturunkan di team sprint putri hanya mampu mencatatkan waktu terbaik kelima dari delapan tim, yaitu 34,435 detik, setelah China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang.

Sementara itu trio Rio Akbar/Puguh Admadi/Terry Yudha yang turun di team sprint putra harus juga puas dengan peringkat lima dengan waktu 44,895 detik.

Pelatih kepala timnas sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo usai perlombaan mengatakan bahwa walaupun tidak lolos kualifikasi, tim sepeda Indonesia sudah menunjukkan kemajuan yang pesat.

"Untuk tim sprint putri sudah banyak peningkatan dan sangat luar biasa kita bisa pecah rekor nasional. Kita juga bisa melewati waktu Malaysia dan Thailand," kata Dadang.

Rekor SEA Games pun pernah dipecahkan oleh tim putri Indonesia di velodrome, ungkap Dadang.

Catatan waktu Elga/Crismonita di kualifikasi team sprint putri mengungguli catatan waktu tim Malaysia, India dan Thailand.

Bahkan catatan waktu Elga/Crismonita masih lebih cepat dari catatan waktu tim Hong Kong (35,024 detik) setelah kalah oleh China di final.

"Jadi sebenarnya sudah bermainnya di situ, 33 detik untuk kualifikasi, 34-35 detik di final," kata Dadang.

"Kita sudah maksimal, tetapi memang lawan masih jauh lebih bagus," kata Dadang.

Elga pun mengakui bahwa tim balap sepeda track Indonesia mengalami kemajuan yang pesat ketika Asian Games 2018.

"Kalau dibilang puas atau tidak, kami belum puas karena target kami adalah final. Tapi sejauh ini dari tim track semuanya banyak sekali kemajuan, progresnya kelihatan banget," kata Elga.

Di team sprint putra pun Indonesia sudah mampu bersaing dengan negara-negara peserta dengan finis ke lima di babak kualifikasi, mengungguli catatan waktu dari tim Malaysia, India dan Thailand.

Tim Indonesia masih mempunyai peluang untuk mencuri medali di sejumlah disiplin balapan track seperti Madison, Keirin, Omnium, dan sprint individu, yang akan digelar di Velodrome, Rawamangun, dari 27-31 September.



***4***

 

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018