Jakarta (ANTARA News) - Pesilat Vietnam Van Tri Nguyen meraih medali emas pertama bagi negaranya setelah menumbangkan pesilat Malaysia Mohd Khaizul Yaacob dalam pertandingan di babak final cabang olahraga Pencak Silat di ajang Asian Games 2018.

Van Tri Nguyen meraih skor telak 5-0 atas lawannya di kelas J putra 90kg-95kg,  di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Dengan kemenangan itu, Van Tri meraih medali emas, sementara Mohd Khaizul memperoleh medali perak.

Pertandingan berlangsung sengit karena kedua pesilat saling menggempur lawan untuk memperoleh poin.

Di babak pertama, Van Tri kewalahan mengatasi gempuran dari pesilat Malaysia. Ia kalah di babak pertama, 8-6,8-6,8-3,9-4, dan 8-4.

Di babak kedua, Van Tri berusaha bangkit mengejar ketertinggalan poin. Dengan dukungan suporter dari Indonesia, Van Tri melakukan serangan yang mengenai sasaran lawan.

Poin yang diterima kedua pesilat terbilang tipis , yakni 10-6,8-6,9-7,8-6, dan 8-6. Kemenangan diraih pesilat Vietnam di babak kedua.

Mohd Khaizul sebenarnya bisa mengejar ketertinggalan di babak kedua. Namun,  serangan, bantingan yang dilancarkan tidak mendapatkan poin.

Mohd Khaizul sempat dua kali mendapatkan teguran, sehingga dua kali mendapatkan pengurangan poin.

Poin yang diraih di babak ketiga, 2-1,2-0,2-(-2),4-(-1) dan 4-(-2).

Tiga medali emas diperebutkan dalam pertandingan kelas seni untuk kategori tunggal putra, ganda putri dan dan regu putri, dimana pesilat Indonesia berhasil menyabet semuanya.

Sementara itu, lima medali emas diperebutkan di kategori bertarung, yakni untuk kelas J putra 90-95 kg, kelas F putra 70kg-75kg, kelas D putri 60kg-65kg, kelas C 55kg-60kg, dan kelas B putri 50kg-60kg.
Pesilat Malaysia Moh Khaizul Yaacob (kiri) menahan serangan pesilat Vietnam Van Tri Nguyen (kanan) dalam babak final Kelas J Putra Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (29/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018