Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim bola basket putra Iran Mehran Shahintab menyebut kekalahan di final Asian Games 2014 menjadi pengalaman berharga yang menyokong kemenangan 80-68 atas Korea Selatan dalam semifinal Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis.

Empat tahun lalu, Korsel yang berstatus tuan rumah berhasil mengalahkan Iran 79-77 dalam partai final di Incheon, Korsel, yang menurut Shahintab terjadi akibat hilangnya fokus di menit-menit terakhir pertandingan.

"Mereka bermain lebih baik dari kami empat tahun lalu. Di detik-detik terakhir pertandingan kami kehilangan konsentrasi dan tidak bisa mencetak angka," kata Shahintab selepas pertandingan.

"Hari ini berbeda, kami belajar banyak dari pengalaman pertandingan empat tahun lalu itu," ujarnya menambahkan.

Shahintab mengaku kehadiran pebasket naturalisasi kelahiran Amerika Serikat membuat Korsel tidak lagi rapuh di bawah keranjang, menambah kualitas mereka yang sebelumnya bertumpu pada barisan penembak tripoin.

Akan tetapi, kali ini Iran dikomandoi veteran Liga Bola Basket Amerika Serikat (NBA) sukses mengawal pergerakan Ratliffe di paint area sembari mengetatkan penjagaan mereka terhadap barisan penembak tripoin Korsel.

Baca juga: Iran singkirkan Korsel demi capai final basket putra

"Korsel merupakan tim kuat dengan barisan penembak jitu yang tajam, namun mereka sempat memiliki kelemahan di bawah keranjang. Kehadiran pemain impor asal Amerika Serikat mengkompensasi kelemahan Korsel tersebut," kata Shahintab.

"Pemain kami tampil sangat baik hari ini, baik di bawah keranjang maupun di area tripoin. Kami berusaha keras untuk menerapkan pertahanan yang baik di area penembak mereka," ujarnya menambahkan.

Hasilnya, Iran sukses memaksa raihan poin Korsel praktis hanya mengandalkan Ratliffe di paruh pertama pertandingan, sedangkan lima percobaan tembakan tripoin lawan tak satupun berbuah angka.

Shahintab juga menyebut bahwa timnya mampu mengorganisir pertahanan dan serangan sama baiknya dalam setidaknya 32 menit waktu pertandingan berjalan.

"Setelah itu kami tidak terlalu fokus menyerang, dan lebih konsentrasi bertahan," pungkasnya.

Di partai final, Iran akan menantikan pemenang laga semifinal lain antara Chinese Taipei menghadapi China.

Baca juga: Lewati Jepang, China tantang Korea di final basket putri

Baca juga: Park Ji-su tiba, Korea ke final basket putri

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018