"Zaki itu bibit potensial. Kemajuannya terlihat pesat," ungkap Pelatih Kepala tim pelatnas Indonesia di Asian Para Games 2018 Handoko Purnomo ketika ditemui di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.
Zaki yang hari itu turun di nomor 100 meter gaya dada putra SB8 meraih medali perunggu dengan catatan waktu 1 menit 19,95 detik.
Atlet asal Riau itu bertarung ketat dengan rekannya di pelatnas, Guntur, yang finis lebih cepat 0,60 detik untuk medali perak.
Kedua perenang Indonesia itu sebenarnya diuntungkan karena atlet China Guanglong Yang, yang finis kedua terkena diskualifikasi, sehingga dua atlet Indonesia tersebut masuk ke podium untuk meraih medali perak dan perunggu.
"Saya belum pernah menang melawan mas Guntur," aku Zaki, "tapi alhamdulillah saya sangat senang sekali."
Asian Para Games 2018 merupakan multi-event Internasional pertama bagi Zaki yang baru masuk pelatnas pada Januari tahun ini.
"Perkembangan Zaki pesat sekali. Awal-awal masuk pelatnas di bulan Januari dia jelek sekali," kata Guntur, "dia atlet baru yang menurut saya sangat luar biasa."
Pelatih pelatnas renang Indonesia di Asian Para Games 2018 Bhima Kautsar pun mengakui kemajuan pesat yang ditunjukkan Zaki selama 10 bulan terakhir masuk pelatnas.
"Zaki ini semacam regenerasi karena guntur dan Zaki memiliki rentang usia yang cukup jauh," kata Bhima.
"Guntur menang pengalaman, tapi alhamdulillah Zaki sudah mulai dekat catatan waktunya sama Guntur, kata Bhima.
Sebelumnya di hari pertama cabang para-renang Asian Para Games 2018, Zaki lolos ke final nomor gaya bebas 50 meter putra S8 namun gagal merebut medali.
Zaki yang berlomba dari lane 5 di final mencatatkan waktu 28,48 detik untuk finis di urutan lima.
Zaki masih akan turun membela Indonesia di nomor 100 meter gaya bebas Asian Para Games 2018 yang akan dilombakan pada Kamis.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018