Jakarta (ANTARA News) -  Pelatih kontingen Indonesia Bayu Widhie Hapsara mengatakan atlet putri kelas TT11 (tuna grahita) perlu mengubah gaya serangannya agar dapat lebih berprestasi.

Dia mengatakam saat bertanding, lawan cenderung dapat membaca arah permainan Ana yang konsisten tersebut,

"Permainan Ana sudah kebaca, kalau dia mau menang memang harus mengganti permainannya, dia harus punya banyak serangan, jangan hanya chop saja," saat ditemui Ecovention Ancol, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan memang sulit untuk mengarahkan Ana untuk mengubah gaya seranganya, tetapi hal itu harus dilakukan jika dia ingin mengalahkan lawan yang lebih tangguh daripada dirinya.

"Memberikan arahan agak susah, tapi kita coba karena kalau dia mau mau meningkatkan kapasitasnya dia harus  harus punya banyak serangan," kata dia.

Saat ini Ana berada di posisi keempat peringkat dunia unuk kelas 11 putri. Dia pun berhasil meraih perak pada nomor tunggal putri di ajang Asian Para Games 2018.


Baca juga: Jendi Pangabean raih emas 100 meter gaya punggung
Baca juga: Oddie melenggang, Indonesia kuasai semifinal tunggal putra SU5
Baca juga: Indonesia optimistis raih emas catur cepat

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018