Bekasi (ANTARA News) - Tim nasional Laos beralasan kontur lapangan yang bergelombang dan keunggulan postur pemain lawan menjadi penyebab kekalahan mereka 1-3 dari Hong Kong dalam laga perdana Grup A sepak bola  Asian Games 2018 di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi, Jumat sore.

"Rumput lapangan masih tebal dan kontur lahannya masih bergelombang sehingga bola kerap memantul," kata pelatih tim nasional Laos Mike Wong dalam wawancara dengan sejumlah wartawan setelah pertandingan usai.

Menurut dia, postur tubuh pemain Hong Kong yang relatif lebih besar dan tinggi dari timnya membuat Laos yang didominasi pemain muda kalah dalam perebutan bola di lapangan.

"Tm kami masih sangat muda, pertandingan tadi berjalan sangat ketat. Tapi memang secara fisik, lawan kami lebih besar," katanya.

Laos gagal memetik poin klasemen sepak bola putra Asian Games 2018 setelah kalah dari Hong Kong 1-3.

Gol tunggal Laos disumbang oleh pemain bernomor punggung 22 Kongmathilath Phitack di menit ke 61.

Sedangkan kemenangan Hong Kong dipersembahkan Tan Chun Lok lewat gol di menit 40 dan gol bunuh diri lawan di menit 85 saat operan bola Tan Chun ke arah rekannya membentur kaki pemain Laos Launlasy dan mengarah ke dalam gawang.

Penampilan gelandang serang Chen Hin Lung juga memperkuat kemenangan Hongkong di menit ke 20. Skor akhir pertandingan 3-1 untuk kemenangan Hong Kong.

Pelatih Hong Kong Kwok Kar Lok Kenneth mengaku puas dengan penampilan timnya dalam laga perdana kali ini.

 "Kami senang pertandingan pertama ini bisa menang atas Laos dan membawa 3 poin klasemen. Kami punya banyak kesempatan menang dalam laga berikutnya karena persiapan tim optimal," katanya.

Torehan tiga gol di laga perdana ini akan menjadi modal Hongkong untuk memberikan kepercayaan diri kepada pemainnya jelang menghadapi lawan lain di Grup A, seperti Indonesia, Taiwan dan Palestina.

 "Kami bermain bagus hari ini dan ini penting bagi kami untuk maju ke babak berikutnya," katanya.

Baca juga: Sepak bola - Hong Kong menang 3-1 atas Laos
 

Pewarta:
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2018