Pertandingan pencak silat tersebut berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMI), Jakarta Timur, Minggu.
Dengan berhasil mengandaskan lawannya, Wewey melenggang ke final untuk melawan pesilat Vietnam, Thi Them Tran yang sebelumnya menang melawan pesilat Singapura, Nurul Shafiqah Mohd Saiful.
Selama pertandingan berlangsung, Wewey tampil begitu dominan, bahkan tendangan yang dilepaskan pesilat asal Bandung, Jawa Barat, itu terus menemui sasaran dan mendapatkan poin.
Sementara, Olathai tidak mampu keluar dari tekanan dan gempuran Wewey. Bahkan, dalam tiga ronde pertandingan, serangan-serangan Olatahai tidak pernah berhasil menemui sasaran dan tidak memperoleh poin satu pun.
Hingga akhirnya, Wewey menutup laga dengan perolehan nilai mutlak dari lima juri, 5-0 (20-0, 18-0, 18-0, 18-0, 22-0). Hasil itu mengantarkan Wewey ke final.
Usai pertandingan, Wewey mengakui pertemuan dengan pesilat asal Laos ini bukan pertama kali, namun sudah beberapa kali bertemu, sehingga sudah mengetahui cara permainan Olathai.
"Tadi sebenarnya saya coba main aman saja. Tidak 'grabak-grubuk'. Selagi lawan tidak maju, saya berusaha untuk bermain lebih taktis, selain juga untuk menghindari cedera,'' kata Wewey kepada wartawan.
Di final nanti, kata Wewey, merupakan laga ulangan di SEA Games 2017, di mana Wewey berhasil mengalahkan Thin dan berhasil meraih medali emas.
Namun demikian, tambah dia, dirinya tidak mau sesumbar soal peluangnya menghadapi Thin. '
"Dia (Thin) bagus dan memang harus waspada, tapi saya akan coba berjuang semaksimal mungkin di final, sehingga kemenangan di SEA Games dapat terulang kembali," kata Wewey.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2018