Jakarta (ANTARA News) - Hasil jelek diraih tim puteri Indonesia dicabang Kabaddi puteri Asian Games ke-18 setelah dipertandingan kedua kalah dari Srilanka dengan skor telak 19-36 pada laga pertama di hari kedua Kabaddi yang digelar di Teater Garuda, Taman Mini Indonesia Indah, Senin.

Tanda-tanda kekalahan sudah terlihat sejak atlet Kabaddi puteri Indonesia memasuki lapangan seperti ada beban. Benar saja sedari awal tim Kabaddi puteri Indonesia langsung tertinggal dan mental mereka jadi tidak siap.

"Andai saja tim puteri bermain lepas dan penuh semangat saat mengalahkan Jepang pada laga Minggu (19/8), saya yakin Indonesia akan mampu mengalahkan Srilanka," kata manajer tim Kabaddi puteri Indonesia Ida Bagus Gana, usai pertandingan Senin.

Atlet Kabaddi puteri Indonesia kurang improvisasi dan tidak memanfaatkan kelemahan lawan, sebaliknya ketika lawan menyerang mereka gagal menangkap apalagi menjatuhkan lawan. Raider Kabaddi Indonesia seperti Ni Putu Dewi Larasati yang bermain bagus dan mendapat sportackle dengan tiga poin saat melawan Jepang gagal mengulangi kesuksesannya, begitu juga dengan I Gusti Anak Agung Pradnyawati.

"Strategi yang diterapkan sudah benar, hanya perlu dievaluasi lagi, apalagi besok akan bertemu dengan tim kuat India," ujar Bagus Gana.

Sebaliknya Sri Lanka yang pada pertandingan pertama tumbang dari Thailand dengan skor telak 15-41, bermain lepas dan penuh semangat untuk meraih poin demi poin dan pada akhirnya mengalahkan Indonesia. Raider Srilanka seperti Wijelath Pedige dan Alahakoon Pathiranalage sukses membawa Sri Lanka bermain energik.

Dengan kekalahan ini peluang Indonesia untuk melaju ke semi final masih terbuka, asalkan didua pertandingan sisa melawan India dan Thailand mampu menang.

Kabaddi adalah olahraga populer di Asia Selatan yang berasal dari India. Olahraga ini dimainkan di seluruh negeri dan merupakan permainan resmi di negara bagian Punjab, Tamil Nadu, Bihar, Telangana dan Maharashtra.

Di luar India, olahraga ini adalah kegiatan yang populer di Iran. Begitu juga di Bangladesh dan Nepal yang menjadikan olahraga ini sebagai olahraga nasional dan bahkan diajarkan di semua sekolah negeri.

Kabaddi dimainkan dilapangan berukuran 13-10 meter yang dibagi dua dengan durasi masing-masing babak 10 menit dan istirahat lima menit, dengan jumlah tim 12 pemain tujuh orang dan lima cadangan. Cabang ini dipertandingan di Asian Games 1990 Beijing untuk putra dan Asian Games 2010 Guangzhou untuk putri. India mendominasi cabang yang populer di Asia Selatan ini dengan meraih emas baik di putera maupun puteri.

Baca juga: Kabaddi putra Indonesia bungkam Nepal
Baca juga: Tim kabaddi putri Indonesia tundukkan Jepang
Baca juga: Indonesia optimistis raih medali kabaddi Asian Games

Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018