Tim putri Merah-Putih meraih skor 12-9 pada babak pertama. Setelah jeda, atlet-atlet pemusatan latihan nasional Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) itu menambah keunggulan 11-6.
Pelatih tim putri Indonesia Abdul Kadir mengakui operan bola anak-anak asuhannya masih belum sempurna menyusul keikutsertaan mereka dalam pelatnas bola tangan pada empat tahun.
"Namun, kami merasakan ada peningkatan permainan pada tim kami meskipun beberapa kali bola sempat terlepas dari pemain. Kami berharap pada pertandingan berikutnya, pemain kami lebih siap untuk bertarung dengan tim Thailand," kata Kadir selepas pertandingan.
Kadir berharap timnya dapat bersaing dan memetik kemenangan atas tim Thailand dan tim Hong Kong menyusul keunggulan tim Jepang dalam pertarungan bola tangan putri Asia.
"Peluang untuk masuk putaran semifinal tentu berat. Kami berharap dapat melawan tim Hong Kong dan Thailand. Kami harus mengakui ketangguhan tim Jepang," katanya.
Sementara, pelatih tim putri Malaysia Syihabuddin Ismail mengatakan anak-anak asuhnya masih lemah pada sisi pertahanan ketika menghadapi tim putri Indonesia.
"Pada babak pertama, kami mampu mengimbangi permainan tim Indonesia. Pada babak kedua, pemain-pemain Indonesia punya stamina yang lebih baik. Kami kalah fisik dari pemain Indonesia," ujar Ismail.
Kapten tim putri Malaysia Farah Atifah Ahmad Yusop mengatakan timnya sempat terkejut dengan pola permainan bertahan kubu Indonesia.
"Mereka sudah tahu kelemahan tim kami karena kami pernah bertanding sebelumnya. Kami ingin bangkit dan menang pada pertandingan berikutnya," ujar Farah.
Tim putri Indonesia akan menghadapi tim Thailand pada laga lain penyisihan Grup B cabang bola tangan Asian Games ke-18 di GOR POPKI Cibubur, pada Kamis (16/8).
Sementara, tim putri Malaysia akan menghadapi tim putri Jepang pada pertandingan Grup B, pada Minggu (19/8).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018